REMBANG – Gerakan Sholikin, Kepala Desa Pakis, Kecamatan Sale untuk mengembangkan Desa Wisata bisa dibilang Satset. Sejak ia dilantik pada 2019 lalu, pria berusia 30 tahun itu sudah memiliki gagasan untuk mengembangkan potensi desa untuk menjadi daya tarik para wisatawan.
Desa ini terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota. Lokasinya merupakan area tinggi. Di sini, juga terdapat bukit. Namanya Bukit Gading. Saat ini, Solikin bersama warga lainnya sudah berbenah untuk merintis sebuah desa wisata.
Sekarang, desa ini memiliki tempat ikonik. Tanah Kas Desa sekitar 1,4 hektare sudah disulap menjadi taman dan cafe. Terdapat patung teko melayang yang cocok menjadi spot foto.
Potensi wisata bukit gading sudah dilirik beberapa tahun lalu. Kata Solikin, sekitar Juni 2020, ada para pemuda desa yang ingin mencari tempat nge-camp. Lalu, ketemulah di puncak bukit gading. Untuk mencapai kesana perlu berjalan sekitar 40 menit dari cafe tadi.
Diatas, kata Solikin, ada space tempat agak luas, yang bisa muat antara 50 sampai 100 tenda. Para pemuda pun mencoba bermalam di sana. Saat itu sedang musim penghujan. Jika pagi hari, wilayah desa Pakis diselimuti kabut. Apabila dilihat dari atas bukit, akan bisa menikmati sensasi berkemah di atas awan.
Sementara, jika malam hari, jika cuaca cerah, bakal bisa menikmati keindahan taburan bintang. Dari situ, kemolekan bukit Gading pun tersiar. Sehingga warga pernah menerima kunjungan mencapai 700-an orang.
Solikin bersama warga pun bergotong royong untuk menyiapkan sarana prasarana. Mulai akses masuk dan tempat parkir. ”Anak-anak muda semangatnya luar biasa ditambah swadaya masyarakat,” katanya.
Setelah itu, sebagai Kepala Desa, Solikin membentuk BUMDes dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Tahun 2021, mengajukan program TMMD. Untuk mensupport jalan menuju bukit gading. Saat ini infrastrukturnya sudah terbangun mulus. ”Semangat gotong royong. Pengerahan warga perhari 25 warga,” ujarnya.
Pada 2021 juga, saat dilaksanakan Musrenbangdes, pihaknya juga mengusulkan untuk pembangunan desa wisata. Dan, saat ini terwujudlah bukit gading cafe. Selain ada ikon teko melayang, cafe ini juga berbentuk seperti rumah gadang. Di sekitarnya diberi gazebo-gazebo.
”Saya bikin konsep rumah adat Minangkabau, namanya kan Rumah Gadang. Bukitnya namanya Gading,” jelasnya.
Sebagai Kepala Desa, Solikin sudah bercita-cita agar Pakis bisa memiliki daya tarik. Ia menceritakan, di desa ini tidak ada warung makan. Sehingga dengan adanya destinasi, diharapkan akan mendongkrak perekonomian warga.
”Pemberdayaan masyarakat paling mudah dan paling banyak melibatkan partisipasi adalah melalui wisata,” jelasnya.
Ia juga sudah berkomitmen untuk mensuport berdirinya desa wisata setiap tahunnya. ”Saya punya cita-cita dan visi-misi, salah satunya membangun desa wisata. Saya berkomitmen setiap tahun kami anggarkan untuk pembenahan sama kami usulkan di bantuan yang lain,” ungkapnya.
Desa Pakis sendiri memiliki sekitar 400 an KK, dengan total sekitar 1.300-an warga. Solikin mengaku, ia dulunya tidak bertempat tinggal di Pakis. Setelah lulus kuliah pada 2015, kenang Solikin,ia sempat mengajar di Madrasah Tsanawiyah di Desa Tegaldowo, kampung aslinya.
Pada 2018, ia pun menemukan jodoh di Desa Pakis. Dari situlah, kemudian ia berbaur dan bersosialisasi bersama warga sekitar. Dan mendapatkan dukungan untuk maju menjadi kepala desa.
Sebelum menjadi Kades, Solikin juga sudah memiliki kiprah dalam keorganisasian desa. Di Tegaldowo, ia sempat menjabat menjadi direktur BUMDes. Kala itu, juga diadakan lomba BUMDes, dan Tegaldowo mendapatkan juara III.
Dari situ, kemudian Solikin dipilih menjadi ketua paguyuban BUMDes. Ia selanjutnya dikirim mengikuti festival bumdes se-Jawa Tengah dan mendapatkan juara II terbaik.
Setelah memimpin Desa Pakis, ia pun melihat sesuatu yang freshy dan memiliki pemikiran untuk mengembangkan Bukit Gading. Rencana ke depan, melalui Wisata Bukit Gading bisa mendongkrak perekonomian. Paling update, lanjut Solikin, pada 2022 pihaknya akan mengusulkan ke Bankeu Kabupaten untuk pembangunan kolam renang Bukit Gading. (vah/ali)
Sumber berita: